Rabu, 13 Maret 2013

syair mengenai piao miao

Chen Zhang Xing Shifu (  陈 长 兴 师 傅 ) 1771 – 1853 ):

化 而 变        Hua er bian
变 而 通        Bian er tong
通 而 灵        Tong er ling
灵 而 虚        Ling er xu

化 而 虚 空   Hua er xu kong
空 而 飘 缈   Kong er piao miao.



Mengenal perubahan barulah tahu rupanya,
Mengenal rupanya barulah tahu tujuannya,
Mengenal tujuannya barulah tahu kecerdikannya,
Mengenal kecerdikannya barulah mengenal kekosongannya/kelemahannya.

Perubahan adalah kekosongan,
Kekosongan adalah Piao miao.

fa jing

Fa jing ( )  Tembakan tenaga.
Himpunlah jing ( 劲 )  bagai menarik busur, lepaskan seperti melepaskan anak panah.  Xu jing ru zhang gong, fa jing ru fang jian  ( 蓄 劲 如 张 弓,发 劲 如 放 简 )。
         Jing (  劲 ) berasal dari telapak kaki pada titik Yong quan
         ( 涌 泉 )yaitu titik No. 1 dari Meridian Ginjal, dikoordinasi
         disalurkan melalui tulang punggung dan diwujudkan melalui
         seluruh anggota badan sampai keujung jari.

Dalam berlatih Shi san shi ( 十 三 势 ),pertama-tama dan penting sekali kita melatih Peng, lu, ji, an ( 棚,捋,挤,按 ) maka berikut dibawah ini saya kutipkan sebuah syair mendorong tangan atau Tui shou ( tidak diketahui siapa yang mengarang ) mengenai bagaimana seharusnya kita berlatih Peng, lu, ji, an:

Kamis, 05 Juli 2012

Adenosine Triphosphate (ATP) inti tenaga dalam

Proses Terjadinya Tenaga Dalam

Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja mereka tidak mengetahui bagaiman cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan yang luar biasa.
 
 Manusia memiliki unsur kimia tubuh (Body Chemistry) yang bernama ATP (Adenosin Tri Phosphate). ATP ini dapat berubah menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh. Secara sederhana dapat ditulis sbb :

O2 + ATP + Glikogen Energi

ATP berfungsi sebagai energi cadangan. Misalnya, setelah kita berolahraga dan kecapaian kemudian bila diistirahatkan sejenak maka tubuh kita akan pulih kembali. Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam keadaan sehari-hari berupa panas tubuh, membantu lancarnya penyaluran adrenalin, menghidupkan kimia tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh (zat antibodi), menghidupkan aktifitas pencernaan dan menghidupkan semua aktifitas organ dalam tubuh manusia. Berdasarkan penelitian, manusia dalam kehidupan sehari-hari hanya menggunakan sekitar 2,5% dari seluruh fasilitas energi tubuhnya. Sedangkan yang 97,5% lainnya tersembunyi sebagai cadangan di ulu hati.

Permasalahannya adalah bagaiman cara mengoptimalkan dan membangkitkan energi yang tersimpan itu agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia jika mampu meningkatkan kekuatannya sebesar 0,1-0,3% (sehingga menjadi 2,6-2,8%) dapat membunuh seekor kuda dalam sekali pukul atau dapat mematahkan lima batang kikir baja yang ditumpuk, memecahkan batu kali pun bukan halangan bagi yang memiliki tenaga dalam.

Tenaga dalam atau energi cadangan adalah suatu energi yang berpusat pada syaraf-syaraf di sekitar ulu hati dan setelah dibangkitkan akan berkumpul pada salah satu bagian tubuh yang disebut dengan solar plexus atau kundalini. Menurut berbagai sumber,kundalini merupakan bagian dari tubuh manusia yang berbentuk 31⁄2 lingkaran, terdapat diantara tulang ekor dan kemaluan di bawah pusar. Bentuknya seperti ular yang sedang bergulung atau melingkar. Jadi dalam hal ini perlu dijelaskan bahwa sumber tenaga dalam adalah ulu hati, bukan solar plexus seperti anggapan orang selama ini. Padahal solar plexus adalah tempat berkumpulnya energi cadangan tersebut setelah dibangkitkan.

Satu-satunya jalan ialah dengan cara mengubah pernafasan biasa menjadi pernafasan spesial, yaitu dengan mengoptimalkan oksigen yang masuk jangan sampai terbuang percuma sedangkan untuk bagian lain harus seimbang. Untuk membangkitkan energi cadangan secara cepat, oksigen harus diputarkan secara cepat pula ke seluruh tubuh dan membuang gas beracun CO2 secara cepat. Karena itu, saat membuang nafas badan harus dikejangkan. Dengan pengejangan tubuh, oksigen akan berputar membentuk pusaran energi yang menyerap seluruh energi di tubuh yang tersebar dan tersembunyi. Sedangkan pembuangan gas beracun dilakukan dengan cara membuang nafas melalui mulut. Bila kedua hal tersebut dilakukan maka oksigen yang berputar di dalam tubuh kita adalah oksigen bersih tanpa CO2. Ini salah satu rahasia juga, mengapa orang-orang yang mempelajari tenaga dalam secara benar selalu sehat dan jarang sakit.

Fungsi dari tenaga dalam;

1. Tenaga fisik menjadi jauh lebih kuat
2. Untuk mempertajam panca indera.
3. Untuk membangkitkan indera keenam.
4. Untuk menghancurkan benda-benda keras.
5. Untuk meringankan tubuh.
6. Untuk memperkuat memori otak.
7. Untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh terhadap serangan fisik dan serangan penyakit.
8. Untuk memperkuat benda lemas.
9. Untuk Telekinetik/menggerakkan benda dari jarak jauh


Adenosine Triphosphate (ATP) adalah sebuah nukleotida yang dikenal di dunia biokimia sebagai zat yang paling bertanggung jawab dalam perpindahan energi intraseluler.  ATP mampu menyimpan dan memindahkan energi kimia di dalam sel.  ATP juga memiliki peran penting dalam produksi nucleic acids.  Molekul-molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan bahan pembentuk energi yang diproduksi oleh respirasi sel.
Secara kimiawi, ATP terdiri dari adenosine dan tiga kelompok phosphate.  Rumus empirisnya adalah C10H16N5O13P3, sedangkan rumus kimianya adalah C10H8N4O2NH2(OH)2(PO3H)3H.  Massa molekularnya adalah sebesar 507.184 u.  Kelompok phosphor yang dimulai dari AMP disebut sebagai phosphate alpha, beta dan gamma.
ATP dapat diproduksi oleh berbagai proses dalam sel, biasanya di mitokondria dengan oxydative phosphorylation yang mendapat pengaruh katalis oleh ATP synthase, atau pada tanaman terjadi di kloroplas dengan proses fotosintesis.  Bahan bakar utama bagi pembentukan ATP adalah glukosa dan fatty acids.  Awalnya, glukosa dipecah menjadi piruvat di cytosol.  Dua molekul ATP terbentuk dari setiap molekul glukosa.  Tahap akhir dari pembentukan ATP terjadi di mitokondrion dan bisa menghasilkan hingga 36 ATP. 
Total jumlah ATP pada tubuh manusia adalah sekitar 0,1 mol.  Energi yang digunakan oleh sel-sel tubuh manusia dihasilkan dari hidrolisis ATP sebesar 200-300 mol setiap harinya.  Artinya, setiap molekul ATP didaur ulang 2000-3000 kali setiap harinya.  ATP tidak dapat disimpan, karena itu, produksinya harus selalu mengikuti penggunaannya.
Sel-sel hidup memiliki nukleotid triphosphate lain yang juga berenergi tinggi, misalnya guanosine triphosphate.  Antara ATP dan zat-zat triphosphate semacam ini, energi dapat dengan mudah dipindahkan dengan reaksi-reaksi seperti yang dikatalisasi oleh nucleoside diphosphokinase : Energi dilepaskan ketika hidrolisis dari ikatan phosphate-phosphate terjadi.  Energi ini dapat digunakan oleh berbagai jenis enzim, protein-protein penggerak, dan protein-protein transpor untuk menyelesaikan kerja sel-sel tersebut.  Di sisi lain, hidrolisis tersebut juga menghasilkan phosphate inorganik dan adenosine diphosphate (ADP), yang bisa dipecah lagi menjadi ion phosphate lain dan adenosine monophosphate (AMP).  ATP juga dapat dipecah langsung menjadi AMP, dengan pembentukan pyrophosphate.  Reaksi ini juga memberikan keuntungan sebagai sebuah proses irreversibel yang sangat efektif dalam aqueous solution
Reaksi ADP dengan GTP
ADP + GTP ---> ATP + GDP

Rabu, 04 Juli 2012

BEDA BELA DIRI SPORT DAN BELA DIRI TRADISIONAL


Beladiri sendiri dalam tujuan umum dibagi menjadi dua yaitu SPORT dan TRADISIONAL, dimana: 
1.Beladiri SPORT bertujuan untuk meraih prestasi tentunya ada jurus-jurus atau gerakan yang dihilangkan dan dilarang sehingga jika digunakan maka akan berakibat pelanggaran. Karena itulah dalam pelatihannya beladiri SPORT memang ditujukan untuk bertarung mengikuti aturan-aturan yang berlaku, untuk memenangkan pertandingan, bukan memenangkan pertarungan.
2.Beladiri  tradisional lebih mengutamakan ke jalan hidup, yang dipelajari masih gerakan-gerakan untuk melumpuhkan, membunuh dan menghabisi, namun pada tingkatan tertinggi pada beladiri tradisional kita akan diarahkan untuk bersatu dengan alam dan mencapai pencerahan karena tujuan beladiri tradisional adalah sebagai jalan hidup. beladiri ini tidak dipertandingkan selalu berusaha memenangkan pertandingan secepat mungkin dalam  hal ini KTC_COMBAT mempunyai tujuan tradisional untuk pertahanan diri.........

Level stamina petarung dibagi 3 yaitu :

1. Seseorang material art jika ia bertarung dengan waktu 45 menit saja ..... bagaikan petinju profesional dimana bertarung dengan 15 ronde x 3 menit  ini memerlukan stamina yang tinggi, dan latihan full time.........   dalam hal ini seperti sholimse yang full time untuk bela diri dan agama.

2. jika ia bertarung  dalam waktu 9 menit ....bagaikan atlit bela diri sport yang bertarung 3 ronde x 3 menit disini pun diperlukan latihan yang intensif dan pelatnas........

3. bertarung hanya 3 menit. ini material artis yang terbanyak dan dimana ia sebagai pengemar dan penyuka olah raga beladiri............  

dalam hal ini kita bisa menempatkan stamina kita dimana?
level berapa ......  sehingga jika kita sebagai orang matrial art dapat dapat mencapai tujuannya ...   untuk itu jika kamu pada posisi 3 yang dimana hanya mampu bertarung 3menit dan jika lebih cenderung kalah maka untuk itu harus berlatih pada pakem beladiri tradisional.

Galau beladiri ini sering terjadi karena dalam latihan hanya yang praktis dan satu satu  tanpa ada akhir gerakan yang melumpuhkan lawan.

Koichi Tohei ,seorang Pewaris Aikido (murid Utama Master Morihei Uyeshiba) berkata:``Dalam suatu olah raga sport ,dimana tujuan dari latihan adalah untuk mencapai kemenangan dalam pertandingan,terdapat peraturan dan ketentuan yang harus ditaati dan diperhatikan;umpama,masing masing harus memegang tepi baju lawan atau sabuknya,tidak diperbolehkan memukul dibawah sabuk,tidak boleh menendang,menggigit atau menusuk mata dan lain lain.

Tanpa adanya peraturan peraturan itu,pasti olah raga sangat berbahaya.Hal ini baik bagi olah raga,tapi apabila kamu berharap mempraktekkan apa yang diperoleh dalam latihan seperti itu untuk menghadapi perkelahian sungguh sungguh,tidak akan menguntungkan.


Seni beladiri haruslah sesuatu yang bisa diandalkan dalam perkelahian sesungguhnya.Kamu tidak perlu mempergunakan seni beladiri terhadap seseorang yang menyerangmu secara ...gurau....,tetapi apabila lawanmu sedang bersungguh sungguh dan bertujuan untuk mencelakakan dirimu,kamu tidak bisa berkata `salah` terhadap segala sesuatu yang ia lakukan.

Kamu tidak boleh berdalih `` saya berlatih dengan memegang tepi baju lawan,jadi kamu juga harus demikian,jangan menendang saya sungguh sungguh,karena itu adalah pengecut dan melanggar ketentuan ``atau``saya belajar berkelahi hanya dengan memukul,jadi jangan mencekik leher aya``.


Bukan soal bagaimana dia menyerangmu,kamu harus berusaha untuk melawan serangannya dan mengatasinya.Apabila kamu berlatih tergantung pada suatu peraturan,akan menjadi kebiasaan didalam perkelahian sesungguhnya,kamu akan berkelahi dan mempertahankan diri terikat pada kebiasaan itu.


Suatu contoh yang dialami Master  xxx  suatu aliran seni beladiri yang memegang lawannya pada pakaiannya untuk melemparkannya, dia sendiri tertikam sebagai akibatnya,tanpa mengetahui lawan memegang apa pada tangannya adalah tindakan bodoh jika ia memegang lawan dari depan. shg ia harus terima ,dan  tidak usah terkejut apabila tertikam.


Kebiasaan pada latihan sehari hari tentu saja tiba tiba keluar secara refleks,karenanya,harus ada perbedaan yang tegas antara olah raga dan seni beladiri.Adalah sukar untuk mempersatukan seni beladiri dan olah raga secara bersama sama``.*


Kata kata ini keluar dari seorang Master Aikido yang diciptakan oleh Prof.Morihei Uyeshiba yang layak disegani karena keluarbiasaannya,dimana sebelum Perang Dunia II hanya bisa diikuti golongan atas saja serta dipejari oleh orang orang tertentu yang dapat dipastikan tidak akan menyalah gunakannya sesuai prinsip prinsip Aikido.


Seni ini terkenal dengan tehnik tehnik lembut,kecerobohan tenaga lawan dipakai untuk mengalahkan lawan tersebut,effisien sekali.


Hanya ketekunan dan keyakinan yang luar biasa sempat menjadikan seseorang akhli dalam seni ini.
Walaupun Aikido lebih halus dari Judo,oleh expertnya masih ditekankan perlunya tenaga (power) dan cara latihan yang sesuai dengan kenyataan.Demikian juga tidak bisa disangkal,untuk menjadi Judoka yang baik tenaga adalah mutlak dan praktek dalam latihan sesuai kenyataan tidak bisa dihindari.

Orang harus mengalami dibanting,dilempar,dilipat juga melipat lawan,membanting,melempar lawan kadang kadang terjadi cedera,patah tulang,terkilir dan salah otot,semuanya dianggap wajar untuk mencapai kenyataan dalam keadaan sesungguhnya.

Kendo,seni bermain pedang,walaupun sebagai alat latihan digunakan kayu atau kumpulan belahan bambu khusus yang cukup keras,nyatanya siswa perguruan ini banyak yang mengalami babak belur karena disodok,disambit dan dipukulkan kearah tubuhnya.


Ini semua dimaksud agar ketrampilan yang diperoleh sesuai keadaan sebenarnya dan badan serta mental menjadi tabah,sakit dan penderitaan sudah dianggap suatu keharusan untuk membina ketahanan phisik yang tinggi.

Di Jepang,anak pulang dalam keadaan babak belur karena latihan di dojo,tidak menyebabkan orang tuanya marah dan melarang anaknya berlatih lagi,justru dianjurkan untuk berlatih keras agar lain kali bisa terhindar dari keadaan yang demikian,penderitaan phisik dalam latihan sering merupakan kebanggaan untuk mendorongnya lebih maju.Contoh contoh tersebut dan banyak contoh lain mengajak kita untuk lebih mendekati kenyataan,mengapa harus makin menjauhi. (*Sedangkan di Tanah Air,anak pulang dari latihan di dojo,mengeluh apalagi menangis dihadapan orang tuanya,khususnya ibu karena beratnya latihan,maka prosentasi terbanyak akan menganjurkan anaknya untuk berhenti berlatih.Untung kalau tidak sampai marah marah atau menghujat si Pembinanya !!.Perbedaan budaya yang cukup besar.Di Jepang anak diajar untuk mandiri,percaya diri,harga diri diutamakan sedangkan di Tanah Air terbanyak ialah;memanjakan,mengabaikan pembentukan mental dan karakter,apalagi kalau banyak uang….kalau dewasa….tahu sendiri akibatnya*).Juga dalam karate ``full contact``, seorang dibina dalam masa yang lama dan berat,dihadapkan pada kenyataan yang bisa timbul dalam keadaan terpaksa untuk membela diri,baik dalam menghalau,mengalahkan lawan maupun kemungkinan apa yang bisa dialami dalam menghadapi penyerangan.


Pertandingan adalah sekedar intermezzo untuk mendekatkan karate pada masyarakat penggemarnya,tapi bukan tujuan utama,yang utama adalah pembinaan mental phisiknya dan ketahanannya dalam membeladiri dengan seni beladiri karate ini.


Dari Silat Tiongkok


Sebagai induknya Karate - Judo - Aikido,khussusnya yang berkembang di Benua Asia adalah bersumber dari Silat Tiongkok beberapa abad yang lalu,pada saat itupun, latihan dilakukan dalam keadaan sungguh sungguh dan cukup berat,kontak phisik adalah hal sehari hari dalam latihan untuk mencapai hasil yang tinggi sebagai alat beladiri yang utama pada masa itu.

Dalam pertumbuhan sejarah,silat ini tersebar hampir keseluruh pelosok Asia antara aliran lemah (halus) dan kuat (keras) ,antara penguasaan tangan dan ketrampilan kaki dan mengalami asimilasi dengan seni beladiri yang ada di tempat ia datang.

Karate tumbuh di Jepang sejak tahun 1923 dimana mulai diperkenalkan oleh Master Gichin Funakoshi,disebut sebagai seni modern,karena telah mengalami revisi dibeberapa bagian dari keadaan yang murni dari seni beladiri,juga perbaikan metode dan peraturan peraturannya.


Salah satu yaitu ;dari kontak langsung yang menjadi ciri induknya menjadi non kontak dengan pengertian,karate modern sebagai olah raga yang bisa dipertandingkan.


Kalau kita teliti sedalam dalamnya,falsafah karate modern non kontak dimana pukulan- tendangan langsung menjadi salah satu larangan yang utama,baik dalam latihan maupun pertandingan,merupakan - alat manusia - yang menyebut dirinya modern,untuk menjaga SUPREMASI GURU,senior terhadap muridnya - junior.Sehingga murid bagaimanapun juga tidak bisa nyata nyata melebihi gurunya dan para seniornya,karena mereka selalu terlindung dengan ketentuan dan peraturan non kontak bahkan kalau sampai terjadi si junior menjatuhkan si senior baik dengan pukulan maupun tendangan,akan memperoleh hukuman karena dianggap melanggar jiwa karate do yang sudah mengalami revisi tadi.


Akibatnya,semacam kerajaan,pewaris kedudukan adalah secara otomatis tanpa menghiraukan kecakapan dan kemampuan,menjadi pimpinan yang berlindung dibelakang peraturan demi keselamatan yang diatas.


Perpecahan sering terjadi karena murid merasa lebih mampu dari guru karena murid tidak pernah mengalami kemampuan guru secara nyata..


Pelampiasan nafsu?


Sistim kontak langsung bukan berarti pelampiasan nafsu yang tak terkontrol,justru pada sistim ini pengekangan nafsu adalah mutlak karena adanya kesempatan full contact (baik tendangan - pukulan boleh dilemparkan semaksimal mungkin) masih diikuti larangan larangan,dimana seseorang dianjurkan bertanding keras tetapi tidak kasar (menyalahi pengertian olah raga) dan justru terbukti pada sistim Full Contact,pelanggaran fatal lebih sedikit dari Non Contact.



Kontrol emosi jangan diartikan dalam bentuk lahirnya saja,apalagi hanya dikaitkan dalam pertandingan,control seorang karateka adalah control dalam arti yang luas,control sikap,control jiwa dalam mengekang emosi yang angkara murka.

Judo,Kick Boxing dan Tinju adalah contoh pertandingan keras dan contact, apakah ini berarti semuanya itu pelampiasan nafsu dan bertujuan menyakiti lawan atau mengalahkan lawan?



Yang menciptakan jiwa karate do modern adalah manusia permulaan abad XX,tetapi bukan jiwa karate do sebagai seni beladiri asli yang lahir dari induknya yang satu tadi.



Tanggung jawab karateka full contact tidak dibawah karateka non contact dan nilai kepribadiannyapun tidak serendah yang mengatakan:``Karate full contact tidak sesuai prinsip beladiri karate``.



Alasan yang dicari cari untuk mendiskreditkan arti karate full contact sering tidak sejalan dengan logika dan kenyataan.

Mengapa karate harus lari dari kenyataan,sedangkan olah raga keras lain tetap hidup dengan baik,seperti balap mobil,terjun payung dan motocross yang tidak kalah besar bahayanya.



Pengertian bahwa karate full contact berbahaya,adalah dalih yang dilebih lebihkan,prakteknya,para karateka full contact bisa mengatasinya,karena pertama,persiapan yang lama dan matang sesuai kegunaannya,kedua,masing masing seimbang dan merupakan - moving target bagi yang lain sehingga baik pukulan - tendangan yang maksimalpun sukar untuk mengenai titik sasaran secara tepat karena pergesaran arah dan sudut,tidak seperti memukul - menendang benda mati,ketiga,karena masing masing sudah dibekali tehnik dan ketrampilan untuk menetralisir kedahsyatan serangan lawan.




Kalau sekali kali terjadi kecelakaan,cedara dan hal hal yang fatal,maka bisa dianggap sebagai risiko dalam segala gerak langkah kehidupan.,khususnya dalam satu pertandingan,dimana segi ketrampilan phisik diutamakan.



``Hidup tidak mungkin tanpa risiko tetapi risiko yang sudah diperkecil kemungkinannya``.



Memang harus diakui,sistim full contact tidak bisa digunakan untuk memasalkan karate,karena beratnya latihan dan khususnya dalam jiyu kumitenya (perkelahian bebas).



Hanya mereka yang tahan uji,tekun dan sanggup menderita demi mencapai hasil gemblengan mental phisik yang membutuhkan pengorbananlah,bisa bertahan.
Ini memang tidak banyak.










Jumat, 13 April 2012

program latihan

Salurkan  bakat dan hobby anda, sehat dan rasa aman hasilnya..........................

Untuk  agan agan  yang sibuk   oleh   pekerjaan,  keluarga, dll  dan  sudah  tidak  ada  waktu  untuk latihan  beladiri  secara konvensional,  dan merasa  sudah  ada  umur  tapi ingin  memiliki  beladiri secara instant maka saya  adakan pelatihan  singkat  beladiri  praktis tangan kosong dan senjata khusus pertahanan diri, disesuaikan dengan keinginan agan.

Kami  ada 3 paket  program beladiri praktis untuk Pria/Wanita, segala umur untuk mendapatkan kemampuan  pertahanan diri di jalan.  Materi latihan berdasarkan beladiri  kungfu,  Taichi , ninja , Система , dll. dengan keleluasan dalam mengatur waktu latihan dan kesepakatan bersama.

Paket Program beladiri praktis

1.  Paket kilat untuk dewasa umur 14 ke atas ,selama 12x sesi/3 bulan dengan Rp 500.000 dilatih untuk meningkatkan kemampuan, kekerasan, dan fleksibility.. untuk combat dengan beladiri praktis.


2. Pelatihan semi private di rumah agan/tempat agan dengan bergroup minimal 3 orang. Waktu pelatihan 4x pertemuan sebulan  x 2 jam, biaya Rp.150.000 perorang
   

3.Pelatihan ke tempat latihan di bekasi ,Taman Kota Bekasi D1 no 9 untuk perorangan   waktu pelatihan 4x pertemuan sebulan  x 2 jam
biaya Rp.150.000 perorang
jika berminat dapat menghubungi
harly  081808381235
imel :ktc.combat@yahoo.com
http://www.facebook.com/groups/ktc.combat/

Senin, 02 April 2012

sekilas wingcun

Sejarah Wing Chun Kuen
  Leung Bok Chao Dan Leung Lan Kwai

Yim Wing Chun akhirnya menikah dengan tunangannya Leung Bok Chau. Ia berhasil menurunkan teknik yang dipelajarinya dari Ng Mui ini kepada suaminya. Leung Bok Chao sendiri pernah mempelajari bela diri, dan rajin berlatih di waktu senggangnya. Setelah pernikahan mereka, Wing Chun sering berdiskusi dengannya tentang teknik-teknik pertarungan. Awalnya ia meremehkan Wing Chun, karena menganggap Wing Chun adalah wanita yang lemah. tetapi Wing Chun berhasil memperoleh kesempatan untuk berlatih dengan suaminya dan berhasil mengalahkannya setiap kali mereka berlatih. Leung Bok Chao pun akhirnya sadar bahwa Wing Chun bukanlah seorang wanita lemah, tetapi seorang ahli seni bela diri. Sejak saat itu ia mengagumi teknik istrinya dan sering berlatih berdua. Ia menyebut teknik ini "Wing Chun Kuen" untuk menghormati istrinya.

Leung Bok Chao kemudian meneruskan teknik Wing Chun Kuen ini kepada Leung Lan Kwai, seorang tabib ahli tulang yang tidak pernah menonjolkan kemampuannya dalam bela diri. Bahkan keluarga dan sahabat-sahabatnya tidak mengetahui akan keahliannya dalam Wing Chun Kuen ini. Rahasia ini hanya sekali ditunjukkan, ketika ia membantu seorang pesilat yang sedang dikeroyok oleh sekelompok pesilat lain. Bagaimanapun juga, ia selalu berusaha untuk tidak menyombongkan diri dan menerapkan pesan pendahulunya, yaitu "tidak mengungkapkan keahlian Wing Chun Kuen kepada orang lain".



 Wong Wah Bo Dan Leung Yee Tei

Walaupun ia menutup mulut tentang Wing Chun Kuen, Leung Lan Kwai meneruskan teknik ini kepada Wong Wah Bo, walaupun secara kebetulan. Wong Wah Bo adalah seorang aktor dari perkumpulan opera Cina. Pada jaman ini, aktor opera Cina disebut "Pengikut Perahu Merah (The Red Junk)". Leung Lan Kwai sebenarnya tidak ingin menerima murid, tetapi sifat-sifat Wong Wah Bo yang memiliki rasa keadilan yang tinggi membuat Leung Lan Kwai bersedia menerimanya sebagai murid.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak dari para pengikut perahu merah mengerti kung fu. Karena riasan yang mereka kenakan saat tampil di panggung, identitas mereka sulit diketahui. Itulah sebabnya banyak pengikut Shao Lin bergabung dengan perkumpulan opera ini untuk bersembunyi dari kejaran pemerintah Manchuria. Tetapi menyimpan rahasia tetap merupakan hal yang sulit. Banyak dari para pengikut Shao Lin yang membuka rahasianya kepada orang yang mereka percaya. Untungnya tidak ada di antara orang kepercayaan ini yang melaporkannya ke pemerintah Manchuria. Salah satu dari pengikut Shao Lin ini adalah Master Chi Sin, yang sudah diceritakan pada awal cerita ini. Ia menjadi pahlawan perkumpulan ini dan mengajarkan kepada mereka teknik-teknik bela diri Shao Lin dan mempersiapkan mereka untuk melawan pemerintah Manchuria jika saatnya tiba.

Salah satu murid Master Chi Sin adalah Leung Yee Tei. Ia bukan aktor tetapi salah satu petugas kapal yang bertugas mengemudikan perahu dengan menggunakan tongkat panjang. Di antara semua teknik yang diajarkan Master Chi Sin, yang sangat dikaguminya adalah teknik menggunakan tongkat panjang. Untung bagi Leung Yee Tei, Master Chi Sin adalah ahli menggunakan "tongkat panjang enam setengah point" dan menganggap Leung Yee Tei cukup pantas untuk menjadi penerus teknik ini.

Wong Wah Bo sang aktor adalah salah satu penghuni kapal yang dikemudikan Leung Yee Tei. Ia sangat mengagumi teknik tongkat Leung Yee Tei, sebaliknya Leung Yee Tei mangagumi teknik Wing Chun dari Wong Wah Bo. Mereka saling bertukar pengetahuan. Hasilnya Leung Yee Tei menjadi penerus teknik Wing Chun dan teknik Wing Chun sendiri bertambah dengan masuknya teknik tongkat panjang enam setengah point, di samping teknik golok Pa Chan Tao yang sudah ada dalam Wing Chun. Saat bertukar kepandaian, mereka menyadari bahwa mereka dapat meningkatkan kemampuan masing-masing dengan menambahkan hal-hal yang telah mereka pelajari satu sama lain. Contohnya, teknik tongkat panjang enam setengah point dapat diperbaiki dengan memasukkan teknik Wing Chun ke dalamnya. Mereka lalu menerapkan teknik Chi Sau (tangan menempel) dan berhasil menciptakan teknik yang diberi nama Chi Kwun (tongkat menempel). Lebih jauh lagi, mereka berhasil meningkatkan daya guna tongkat dengan mengurangi jarak antara kedua lengan yang memegang tongkat, dan mengubah gerak kakinya menjadi seperti gerak kaki gaya tangan kosong.

Leung Jan Dari Fat Shan

Di masa tuanya Leung Yee Tei meneruskan teknik-teknik Wing Chun dan tongkat panjang enam setengah point ke Leung Jan, seorang tabib terkenal dari Fat Shan, satu dari empat kota terkenal di propinsi Kwang Tung, Cina selatan. Fat Shan yang merupakan persilangan dari beberapa jalur transportasi ramai dekat Sungai Mutiara, adalah sebuah kota perdagangan yang terkenal dan berpenduduk padat. Banyak pejabat pemerintah, pedagang-pedagang besar, buruh, dan orang-orang biasa tinggal di sini. Leung Jan, pemilik sebuah toko obat ramuan tradisional, dibesarkan dalam keluarga yang baik, berpendidikan, dan sopan. Selain mengurus Toko Obat Jan Shan di Jalan Sumpit di Fat Shan, ia juga membuka praktek tabib. Ia cukup profesional dalam bidang ini, dan dipercaya oleh masyarakat sekitarnya. Bisnisnya maju. Di waktu senggang ia suka membaca buku, dan juga seni bela diri. Ia tak ingin sembarangan memilih guru untuk belajar bela diri. Ia tak menyukai jurus dan kuda-kuda lebar yang terlihat ganas. Sistem yang menitik beratkan kekuatan fisik dan kasar tidak disukainya, demikian juga dengan gaya-gaya indah tetapi tidak praktis untuk perkelahian. Yang ia inginkan adalah gaya yang praktis dan bermanfaat, walaupun sederhana. Bertahun-tahun ia mencari guru dan sistem bela diri yang ideal, hingga pada suatu saat ia bertemu dengan Leung Yee Tei dan belajar teknik Wing Chun darinya.



Dalam waktu yang tak terlalu lama, Leung Jan telah dijuluki "Raja Kung Fu Wing Chun". Ketenarannya ini menarik perhatian para penantang. Orang-orang ambisius memaksa bertarung dengannya, tetapi semuanya dikalahkan dengan cepat. Jika orang-orang mendengar nama Leung Jan, mereka akan mengingat gelarnya "Raja Kung Fu Wing Chun" dan peristiwa ia mengalahkan lawan-lawannya. Sampai sekarangpun para generasi tua masih membicarakan tentangnya dengan penuh semangat.


Wah Si Manusia Kayu, Leung Tsun, Dan Wah Si Penukar Uang

Ketertarikan Leung Jan terhadap Wing Chun memaksanya untuk menerima beberapa orang murid, termasuk kedua anaknya, Leung Tsun dan Leung Bik. Walaupun demikian ia tidak pernah menganggap dirinya sebagai pengajar profesional. Ia mengajari mereka Wing Chun setiap sore hari setelah selesai mengurus tokonya.

Di antara murid-muridnya ada seorang yang dijuluki Wah Si Manusia Kayu. Nama ini didapatnya karena sepasang tangannya yang kuat dan sekeras kayu. Ia sering mematahkan orang-orangan kayu pada saat latihan. Setiap sore, ia belajar Wing Chun bersama saudara-saudara seperguruannya dibawah bimbingan Leung Jan.

Di sebelah toko Leung Jan, ada kios penukaran uang milik Chan Wah Sun, yang dijuluki Wah The Money Changer (Wah Si Penukar Uang). Ia sangat ingin belajar kung fu dan ingin belajar dari guru kung fu terkenal. Karena kiosnya tepat di sebelah toko obat Leung Jan yang sangat dikaguminya, ia sangat ingin meminta Leung Jan untuk menerimannya menjadi murid. Tetapi karena Leung Jan adalah pria terhormat dari keluarga terkenal dan juga pemilik toko yang cukup berada, Wah Si Penukar Uang merasa malu untuk meminta Leung Jan mengajarinya. Lagi pula ia tidak tahu apakah Leung Jan bersedia menerimanya atau tidak. Tetapi keinginannya yang kuat dan rasa hormatnya terhadap Leung Jan memberikan harapan besar baginya. Setiap hari sesudah segala pekerjaan selesai dan jalan mulai sepi, ia mengendap-endap ke pintu Leung Jan dan mengintipnya mengajar kung fu dari celah pintu. Leung Jan menjadi idolanya. Setiap gerakan tangan dan kakinya ia pelajari baik-baik dan sangat membekas pada dirinya. Semakin hari keinginannya untuk belajar menjadi semakin tebal.

Suatu hari ia merasa sudah saatnya untuk datang pada Leung Jan dan memintanya mengajari kung fu. Tepat seperti dugaannya Leung Jan menolak dengan halus. Ia kecewa, tetapi tidak putus asa. Ia memikirkan cara untuk memenuhi keinginannya. Pada saat Leung Jan sedang tidak berada di tokonya dan Leung Tsun, anak tertua Leung Jan, sedang sendirian, Wah Si Manusia Kayu membawa seseorang datang ke toko obat Leung Jan. Orang ini sesungguhnya adalah Wah Si Penukar Uang. Leung Tsun, yang merasa lebih hebat, menerima tantangan ini, untuk menguji seberapa tinggi pengetahuan sang murid gelap ini. Leung Tsun sesungguhnya tidak segiat saudara seperguruannya, Wah Si Manusia Kayu, dalam mempelajari Wing Chun. Segera setelah kedua tangan mereka bersentuhan, Wah Si Penukar uang sadar bahwa lawannya tidak sehebat yang ia duga. Pada suatu ketika Wah Si Penukar Uang berhasil memasukkan sebuah pukulan lurus dan Leung Tsun pun terjatuh tepat menimpa kursi kesayangan ayahnya. Patahlah salah satu kaki kursi itu. Mereka takut dimarahi oleh Leung Jan oleh karena itu mereka lalu berusaha menyambung kembali kaki kursi itu.

Jumat, 16 Maret 2012

Sekilas Kungfu dan wushu

Kung fu atau gongfu (功夫, Pinyin: gōngfu) adalah ilmu bela diri yang berasal dari Tiongkok. Akan tetapi, arti kata Kung fu sebenarnya memiliki makna yang jauh lebih luas, yakni sesuatu yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan ketekunan yang tinggi.

Istilah Kungfu menjadi populer setelah seorang legenda ilmu bela diri, yakni Bruce Lee mempopulerkan istilah Kungfu di belahan dunia Barat. Tersentak dengan kemampuan, kecepatan dan kekuatan Sang Legenda, istilah Kungfu menjadi sangat populer dan identik dengan Ilmu Bela Diri Tiongkok (China) hingga kini.

Kungfu mempunyai sejarah dan merupakan tradisi ilmu bela diri yang sangat panjang, ketat, teruji dan efektif sejak 5.000 tahun yang lalu, bersamaan dengan munculnya aliran kepercayaan Dao (Taoisme) yang kemudian berkembang menjadi agama yang memiliki kekhususan sendiri. Pada tahun 2.500-an mulai bermunculan berbagai aliran Kungfu yang melegenda hingga kini, dimulai dari Kuil atau Vihara Shaolin (Siaw Liem Sie), Wudang (Butong), Omei (Emei-Gobi), Kun Lun, Hua San, Thian San, Khongtong dan lain-lain. Secara umum, terdapat 100 lebih aliran Kungfu dan ribuan jurus serta berbagai jenis ilmu yang unik dan aneh, mulai dari yang paling keras dan ganas (external arts) hingga ilmu yang paling lembut dan ringan seperti kapas (internal arts). Berbagai aliran dan ilmu yang masih eksis hingga kini adalah Hung Gar, Lohan, Ngo Cho, Pek Ho, Eng Jiaw, Qin Na, Wing Chun, Tai Chi Quan, Hsing I, Ba Gua, Yi Quan, Fan Zi Quan, Chang Quan dan lain-lain.

Cina memiliki sejarah panjang tradisi bela diri yang mencakup ratusan gaya yang berbeda. Selama dua ribu tahun terakhir gaya khas yang telah dikembangkan, masing-masing menetapkan sendiri teknik dan ide [35]. Ada juga tema umum untuk gaya yang berbeda, yang sering diklasifikasikan oleh "keluarga" (家, Jia), "sekte" (派, pai) atau "sekolah" (门, pria). Ada gaya yang meniru gerakan dari binatang dan lain-lain yang mengumpulkan inspirasi dari filosofi Cina berbagai mitos dan legenda. Beberapa gaya menempatkan sebagian besar fokus mereka ke dalam memanfaatkan qi, sementara yang lain berkonsentrasi pada kompetisi.
Seni bela diri Cina dapat dibagi ke dalam berbagai kategori untuk membedakan mereka. Sebagai contoh, eksternal (外家 拳) dan internal (内 家 拳) [36] seni bela diri Cina juga dapat dikategorikan menurut lokasi, seperti di utara (北 拳) dan selatan (南拳) juga, mengacu pada apa bagian dari gaya Cina berasal dari, dipisahkan oleh Sungai Yangtze (Chang Jiang);. seni bela diri Cina bahkan dapat diklasifikasikan menurut provinsi atau kota [24] utama yang dirasakan perbedaan antara gaya utara dan selatan adalah bahwa gaya utara cenderung menekankan tendangan cepat dan kuat, melompat tinggi dan gerakan umumnya cairan dan cepat, sedangkan gaya selatan lebih fokus pada lengan yang kuat dan teknik tangan, dan stabil, sikap dan gerak kaki tidak bergerak cepat. Contoh gaya utara termasuk Changquan dan xingyiquan. Contoh gaya selatan termasuk Bak Mei, Wuzuquan, Choy Li Fut dan Wing Chun. Seni bela diri Cina juga dapat dibagi menurut agama, suka meniru-gaya (象形 拳), dan keluarga gaya seperti Hung Gar (洪 家). Ada perbedaan khas dalam pelatihan antara berbagai kelompok seni bela diri Cina terlepas dari jenis klasifikasi. Namun, beberapa seniman bela diri yang berpengalaman membuat perbedaan yang jelas antara gaya internal dan eksternal, atau berlangganan ide sistem utara yang didominasi tendangan berbasis dan sistem selatan mengandalkan lebih banyak pada tubuh bagian atas teknik. Gaya yang paling mengandung kedua elemen keras dan lunak.
  

Kebanyakan gaya bertarung  sebagai seni bela diri tradisional China saat ini mencapai popularitas mereka dalam abad ke-20. Beberapa Bagua meliputi, Drunken Tinju, Eagle Claw, Lima Hewan, Hsing I, Hung Gar, Monyet, Bak Mei Pai, Mantis, Fujian Putih Crane, Jow Ga, Wing Chun dan T'ai chi ch'uan. Peningkatan popularitas gaya tersebut adalah hasil dari perubahan dramatis yang terjadi dalam masyarakat Cina yg bersifat lebih terbuka.
Pada 1900-01, para pejuang rakyat terhadap penjajah asing dan misionaris Kristen di Cina. Pemberontakan ini dikenal di Barat sebagai Pemberontakan Boxer karena seni bela diri dan Duel antara Kungfu dan petarung barat dilakukan oleh para pemberontak. Meskipun awalnya menentang dinasti Manchu Qing, Janda Kaisar Cixi menguasai pemberontakan dan mencoba untuk menggunakannya melawan kekuatan asing. Kegagalan pemberontakan dipimpin sepuluh tahun kemudian dengan jatuhnya Dinasti Qing dan terbentuknya Republik Cina.
Pandangan ini seni bela diri Cina sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian Periode Republik (1912-1949). Pada periode transisi antara jatuhnya Dinasti Qing serta gejolak dari invasi Jepang dan Perang Saudara Cina, seni bela diri Cina menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat umum sebagai seniman bela diri banyak didorong untuk secara terbuka mengajarkan seni mereka. Saat itu, beberapa seni bela diri dianggap sebagai sarana untuk mempromosikan kebanggaan nasional dan membangun bangsa yang kuat. Akibatnya, banyak pelatihan manual (拳 谱) diterbitkan, sebuah akademi pelatihan diciptakan, dua ujian nasional diselenggarakan serta tim demonstrasi ke luar negeri, [24] dan berbagai seni bela diri asosiasi dibentuk di seluruh Cina dan di China di luar negeri berbagai masyarakat. Tengah Guoshu Academy (Zhongyang Guoshuguan, 中央 国 术 馆 / 中央 国 术 馆) yang ditetapkan oleh Pemerintah Nasional pada tahun 1928  dan Jing Wu Athletic Association (精 武 体育 会 / 精 武 体育 会) didirikan oleh Huo Yuanjia pada tahun 1910 adalah contoh organisasi yang mempromosikan pendekatan sistematis untuk pelatihan dalam seni bela diri Cina  Serangkaian kompetisi provinsi dan nasional diselenggarakan oleh pemerintah Republik mulai pada tahun 1932 untuk mempromosikan seni bela diri Cina. Pada tahun 1936, di Olimpiade ke-11 di Berlin, sekelompok seniman bela diri Cina menunjukkan seni mereka kepada audiens internasional untuk pertama kalinya.
Para Kuoshu panjang (atau Guoshu, 国 术 berarti "seni nasional"), bukan istilah sehari-hari gongfu diperkenalkan oleh Kuomintang dalam upaya untuk lebih dekat asosiasi seni bela diri Cina dengan kebanggaan nasional bukan prestasi individu.

Pengetahuan rinci tentang keadaan dan perkembangan seni bela diri Cina telah tersedia dari dekade Nanjing (1928-1937), sebagai Pusat Guoshu Institute didirikan oleh rezim Kuomintang berusaha untuk mengkompilasi sebuah survei ensiklopedis sekolah seni bela diri. Sejak 1950-an, Republik Rakyat China telah menyelenggarakan seni bela diri Cina sebagai pameran dan penuh-kontak olahraga di bawah judul Wushu.

Wushu (olahraga) dan International Wushu Federation
Seni bela diri Cina mengalami penyebaran internasional yang cepat dengan berakhirnya Perang Saudara Cina dan berdirinya Republik Rakyat Cina pada tanggal 1 Oktober 1949. Banyak seniman bela diri terkenal memilih untuk melarikan diri dari kekuasaan RRC dan bermigrasi ke Taiwan, Hongkong,  dan bagian lain dari dunia. Mereka master mulai mengajarkan dalam komunitas Cina di luar negeri tapi akhirnya mereka memperluas ajaran-ajaran mereka untuk memasukkan orang dari kelompok etnis lain.
Dalam Cina, praktek seni bela diri tradisional berkecil hati selama tahun-tahun penuh gejolak Revolusi Kebudayaan Cina (1969-1976)  Seperti banyak aspek lain dari kehidupan tradisional Cina, seni bela diri menjadi sasaran transformasi radikal dengan Republik Rakyat. Cina agar selaras dengan doktrin revolusioner Maois . RRC mempromosikan olahraga komite-diatur dari Wushu sebagai pengganti untuk sekolah independen dari seni bela diri. Ini olahraga kompetisi baru adalah memisahkan diri dari apa yang dilihat sebagai berpotensi pertahanan diri aspek subversif dan garis keturunan keluarga seni bela diri Cina. 

Pada tahun 1958, pemerintah membentuk All-Cina Wushu Association sebagai organisasi untuk mengatur pelatihan seni bela diri. Komisi Negara Cina untuk Fisik Budaya dan Olahraga memimpin dalam menciptakan bentuk-bentuk standar untuk sebagian besar seni utama. Selama periode ini, seorang warga negara Wushu sistem yang mencakup bentuk-bentuk standar, kurikulum pengajaran, dan penilaian instruktur didirikan. Wushu diperkenalkan di kedua sekolah tinggi dan tingkat universitas. Penindasan pengajaran tradisional santai selama Era Rekonstruksi (1976-1989), sebagai ideologi Komunis menjadi lebih akomodatif terhadap sudut pandang alternatif.  Pada tahun 1979, Komisi Negara Budaya Fisik dan Olahraga menciptakan satuan tugas khusus untuk mengevaluasi kembali pengajaran dan praktek Wushu. Pada tahun 1986, National Cina Lembaga Penelitian Wushu didirikan sebagai otoritas pusat untuk penelitian dan administrasi kegiatan Wushu di Republik Rakyat Cina. 

Mengubah kebijakan pemerintah dan sikap terhadap olahraga dalam memimpin umum untuk penutupan Komisi Olahraga Negara (pusat olahraga otoritas) pada tahun 1998. Penutupan ini dilihat sebagai upaya untuk sebagian mendepolitisasi olahraga terorganisir dan bergerak kebijakan olahraga Cina menuju pendekatan yang lebih berbasis pasar [32] Sebagai hasil dari faktor-faktor sosiologis yang berubah di China., Kedua gaya tradisional dan modern Wushu pendekatan sedang dipromosikan oleh pemerintah China. [33]
Seni bela diri Cina merupakan bagian integral dari abad ke-20 budaya populer Cina. Wuxia atau "bela diri fiksi seni" adalah genre populer yang muncul di awal abad 20 dan mencapai puncaknya pada popularitas selama tahun 1960an-1980an. Film wuxia diproduksi dari tahun 1920. Para Kuonmintang ditekan wuxia, menuduhnya mempromosikan takhayul dan anarki kekerasan. Karena itu, wuxia datang berkembang di Inggris Hong Kong, dan genre film kung fu di Hong Kong tindakan bioskop menjadi sangat populer, datang ke perhatian internasional dari tahun 1970-an. Genre agak menurun selama tahun 1980, dan pada akhir 1980-an industri film Hong Kong mengalami penurunan drastis, bahkan sebelum Hong Kong diserahkan kepada Republik Rakyat pada tahun 1997. Dalam bangun dari Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000), telah ada sedikit dari kebangkitan Cina diproduksi film wuxia bertujuan audiens internasional, termasuk Pahlawan (2002), House of Flying Daggers (2004) dan Pemerintahan Assassins ( 2010).