Kamis, 05 Juli 2012

Adenosine Triphosphate (ATP) inti tenaga dalam

Proses Terjadinya Tenaga Dalam

Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja mereka tidak mengetahui bagaiman cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan yang luar biasa.
 
 Manusia memiliki unsur kimia tubuh (Body Chemistry) yang bernama ATP (Adenosin Tri Phosphate). ATP ini dapat berubah menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh. Secara sederhana dapat ditulis sbb :

O2 + ATP + Glikogen Energi

ATP berfungsi sebagai energi cadangan. Misalnya, setelah kita berolahraga dan kecapaian kemudian bila diistirahatkan sejenak maka tubuh kita akan pulih kembali. Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam keadaan sehari-hari berupa panas tubuh, membantu lancarnya penyaluran adrenalin, menghidupkan kimia tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh (zat antibodi), menghidupkan aktifitas pencernaan dan menghidupkan semua aktifitas organ dalam tubuh manusia. Berdasarkan penelitian, manusia dalam kehidupan sehari-hari hanya menggunakan sekitar 2,5% dari seluruh fasilitas energi tubuhnya. Sedangkan yang 97,5% lainnya tersembunyi sebagai cadangan di ulu hati.

Permasalahannya adalah bagaiman cara mengoptimalkan dan membangkitkan energi yang tersimpan itu agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia jika mampu meningkatkan kekuatannya sebesar 0,1-0,3% (sehingga menjadi 2,6-2,8%) dapat membunuh seekor kuda dalam sekali pukul atau dapat mematahkan lima batang kikir baja yang ditumpuk, memecahkan batu kali pun bukan halangan bagi yang memiliki tenaga dalam.

Tenaga dalam atau energi cadangan adalah suatu energi yang berpusat pada syaraf-syaraf di sekitar ulu hati dan setelah dibangkitkan akan berkumpul pada salah satu bagian tubuh yang disebut dengan solar plexus atau kundalini. Menurut berbagai sumber,kundalini merupakan bagian dari tubuh manusia yang berbentuk 31⁄2 lingkaran, terdapat diantara tulang ekor dan kemaluan di bawah pusar. Bentuknya seperti ular yang sedang bergulung atau melingkar. Jadi dalam hal ini perlu dijelaskan bahwa sumber tenaga dalam adalah ulu hati, bukan solar plexus seperti anggapan orang selama ini. Padahal solar plexus adalah tempat berkumpulnya energi cadangan tersebut setelah dibangkitkan.

Satu-satunya jalan ialah dengan cara mengubah pernafasan biasa menjadi pernafasan spesial, yaitu dengan mengoptimalkan oksigen yang masuk jangan sampai terbuang percuma sedangkan untuk bagian lain harus seimbang. Untuk membangkitkan energi cadangan secara cepat, oksigen harus diputarkan secara cepat pula ke seluruh tubuh dan membuang gas beracun CO2 secara cepat. Karena itu, saat membuang nafas badan harus dikejangkan. Dengan pengejangan tubuh, oksigen akan berputar membentuk pusaran energi yang menyerap seluruh energi di tubuh yang tersebar dan tersembunyi. Sedangkan pembuangan gas beracun dilakukan dengan cara membuang nafas melalui mulut. Bila kedua hal tersebut dilakukan maka oksigen yang berputar di dalam tubuh kita adalah oksigen bersih tanpa CO2. Ini salah satu rahasia juga, mengapa orang-orang yang mempelajari tenaga dalam secara benar selalu sehat dan jarang sakit.

Fungsi dari tenaga dalam;

1. Tenaga fisik menjadi jauh lebih kuat
2. Untuk mempertajam panca indera.
3. Untuk membangkitkan indera keenam.
4. Untuk menghancurkan benda-benda keras.
5. Untuk meringankan tubuh.
6. Untuk memperkuat memori otak.
7. Untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh terhadap serangan fisik dan serangan penyakit.
8. Untuk memperkuat benda lemas.
9. Untuk Telekinetik/menggerakkan benda dari jarak jauh


Adenosine Triphosphate (ATP) adalah sebuah nukleotida yang dikenal di dunia biokimia sebagai zat yang paling bertanggung jawab dalam perpindahan energi intraseluler.  ATP mampu menyimpan dan memindahkan energi kimia di dalam sel.  ATP juga memiliki peran penting dalam produksi nucleic acids.  Molekul-molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan bahan pembentuk energi yang diproduksi oleh respirasi sel.
Secara kimiawi, ATP terdiri dari adenosine dan tiga kelompok phosphate.  Rumus empirisnya adalah C10H16N5O13P3, sedangkan rumus kimianya adalah C10H8N4O2NH2(OH)2(PO3H)3H.  Massa molekularnya adalah sebesar 507.184 u.  Kelompok phosphor yang dimulai dari AMP disebut sebagai phosphate alpha, beta dan gamma.
ATP dapat diproduksi oleh berbagai proses dalam sel, biasanya di mitokondria dengan oxydative phosphorylation yang mendapat pengaruh katalis oleh ATP synthase, atau pada tanaman terjadi di kloroplas dengan proses fotosintesis.  Bahan bakar utama bagi pembentukan ATP adalah glukosa dan fatty acids.  Awalnya, glukosa dipecah menjadi piruvat di cytosol.  Dua molekul ATP terbentuk dari setiap molekul glukosa.  Tahap akhir dari pembentukan ATP terjadi di mitokondrion dan bisa menghasilkan hingga 36 ATP. 
Total jumlah ATP pada tubuh manusia adalah sekitar 0,1 mol.  Energi yang digunakan oleh sel-sel tubuh manusia dihasilkan dari hidrolisis ATP sebesar 200-300 mol setiap harinya.  Artinya, setiap molekul ATP didaur ulang 2000-3000 kali setiap harinya.  ATP tidak dapat disimpan, karena itu, produksinya harus selalu mengikuti penggunaannya.
Sel-sel hidup memiliki nukleotid triphosphate lain yang juga berenergi tinggi, misalnya guanosine triphosphate.  Antara ATP dan zat-zat triphosphate semacam ini, energi dapat dengan mudah dipindahkan dengan reaksi-reaksi seperti yang dikatalisasi oleh nucleoside diphosphokinase : Energi dilepaskan ketika hidrolisis dari ikatan phosphate-phosphate terjadi.  Energi ini dapat digunakan oleh berbagai jenis enzim, protein-protein penggerak, dan protein-protein transpor untuk menyelesaikan kerja sel-sel tersebut.  Di sisi lain, hidrolisis tersebut juga menghasilkan phosphate inorganik dan adenosine diphosphate (ADP), yang bisa dipecah lagi menjadi ion phosphate lain dan adenosine monophosphate (AMP).  ATP juga dapat dipecah langsung menjadi AMP, dengan pembentukan pyrophosphate.  Reaksi ini juga memberikan keuntungan sebagai sebuah proses irreversibel yang sangat efektif dalam aqueous solution
Reaksi ADP dengan GTP
ADP + GTP ---> ATP + GDP

Rabu, 04 Juli 2012

BEDA BELA DIRI SPORT DAN BELA DIRI TRADISIONAL


Beladiri sendiri dalam tujuan umum dibagi menjadi dua yaitu SPORT dan TRADISIONAL, dimana: 
1.Beladiri SPORT bertujuan untuk meraih prestasi tentunya ada jurus-jurus atau gerakan yang dihilangkan dan dilarang sehingga jika digunakan maka akan berakibat pelanggaran. Karena itulah dalam pelatihannya beladiri SPORT memang ditujukan untuk bertarung mengikuti aturan-aturan yang berlaku, untuk memenangkan pertandingan, bukan memenangkan pertarungan.
2.Beladiri  tradisional lebih mengutamakan ke jalan hidup, yang dipelajari masih gerakan-gerakan untuk melumpuhkan, membunuh dan menghabisi, namun pada tingkatan tertinggi pada beladiri tradisional kita akan diarahkan untuk bersatu dengan alam dan mencapai pencerahan karena tujuan beladiri tradisional adalah sebagai jalan hidup. beladiri ini tidak dipertandingkan selalu berusaha memenangkan pertandingan secepat mungkin dalam  hal ini KTC_COMBAT mempunyai tujuan tradisional untuk pertahanan diri.........

Level stamina petarung dibagi 3 yaitu :

1. Seseorang material art jika ia bertarung dengan waktu 45 menit saja ..... bagaikan petinju profesional dimana bertarung dengan 15 ronde x 3 menit  ini memerlukan stamina yang tinggi, dan latihan full time.........   dalam hal ini seperti sholimse yang full time untuk bela diri dan agama.

2. jika ia bertarung  dalam waktu 9 menit ....bagaikan atlit bela diri sport yang bertarung 3 ronde x 3 menit disini pun diperlukan latihan yang intensif dan pelatnas........

3. bertarung hanya 3 menit. ini material artis yang terbanyak dan dimana ia sebagai pengemar dan penyuka olah raga beladiri............  

dalam hal ini kita bisa menempatkan stamina kita dimana?
level berapa ......  sehingga jika kita sebagai orang matrial art dapat dapat mencapai tujuannya ...   untuk itu jika kamu pada posisi 3 yang dimana hanya mampu bertarung 3menit dan jika lebih cenderung kalah maka untuk itu harus berlatih pada pakem beladiri tradisional.

Galau beladiri ini sering terjadi karena dalam latihan hanya yang praktis dan satu satu  tanpa ada akhir gerakan yang melumpuhkan lawan.

Koichi Tohei ,seorang Pewaris Aikido (murid Utama Master Morihei Uyeshiba) berkata:``Dalam suatu olah raga sport ,dimana tujuan dari latihan adalah untuk mencapai kemenangan dalam pertandingan,terdapat peraturan dan ketentuan yang harus ditaati dan diperhatikan;umpama,masing masing harus memegang tepi baju lawan atau sabuknya,tidak diperbolehkan memukul dibawah sabuk,tidak boleh menendang,menggigit atau menusuk mata dan lain lain.

Tanpa adanya peraturan peraturan itu,pasti olah raga sangat berbahaya.Hal ini baik bagi olah raga,tapi apabila kamu berharap mempraktekkan apa yang diperoleh dalam latihan seperti itu untuk menghadapi perkelahian sungguh sungguh,tidak akan menguntungkan.


Seni beladiri haruslah sesuatu yang bisa diandalkan dalam perkelahian sesungguhnya.Kamu tidak perlu mempergunakan seni beladiri terhadap seseorang yang menyerangmu secara ...gurau....,tetapi apabila lawanmu sedang bersungguh sungguh dan bertujuan untuk mencelakakan dirimu,kamu tidak bisa berkata `salah` terhadap segala sesuatu yang ia lakukan.

Kamu tidak boleh berdalih `` saya berlatih dengan memegang tepi baju lawan,jadi kamu juga harus demikian,jangan menendang saya sungguh sungguh,karena itu adalah pengecut dan melanggar ketentuan ``atau``saya belajar berkelahi hanya dengan memukul,jadi jangan mencekik leher aya``.


Bukan soal bagaimana dia menyerangmu,kamu harus berusaha untuk melawan serangannya dan mengatasinya.Apabila kamu berlatih tergantung pada suatu peraturan,akan menjadi kebiasaan didalam perkelahian sesungguhnya,kamu akan berkelahi dan mempertahankan diri terikat pada kebiasaan itu.


Suatu contoh yang dialami Master  xxx  suatu aliran seni beladiri yang memegang lawannya pada pakaiannya untuk melemparkannya, dia sendiri tertikam sebagai akibatnya,tanpa mengetahui lawan memegang apa pada tangannya adalah tindakan bodoh jika ia memegang lawan dari depan. shg ia harus terima ,dan  tidak usah terkejut apabila tertikam.


Kebiasaan pada latihan sehari hari tentu saja tiba tiba keluar secara refleks,karenanya,harus ada perbedaan yang tegas antara olah raga dan seni beladiri.Adalah sukar untuk mempersatukan seni beladiri dan olah raga secara bersama sama``.*


Kata kata ini keluar dari seorang Master Aikido yang diciptakan oleh Prof.Morihei Uyeshiba yang layak disegani karena keluarbiasaannya,dimana sebelum Perang Dunia II hanya bisa diikuti golongan atas saja serta dipejari oleh orang orang tertentu yang dapat dipastikan tidak akan menyalah gunakannya sesuai prinsip prinsip Aikido.


Seni ini terkenal dengan tehnik tehnik lembut,kecerobohan tenaga lawan dipakai untuk mengalahkan lawan tersebut,effisien sekali.


Hanya ketekunan dan keyakinan yang luar biasa sempat menjadikan seseorang akhli dalam seni ini.
Walaupun Aikido lebih halus dari Judo,oleh expertnya masih ditekankan perlunya tenaga (power) dan cara latihan yang sesuai dengan kenyataan.Demikian juga tidak bisa disangkal,untuk menjadi Judoka yang baik tenaga adalah mutlak dan praktek dalam latihan sesuai kenyataan tidak bisa dihindari.

Orang harus mengalami dibanting,dilempar,dilipat juga melipat lawan,membanting,melempar lawan kadang kadang terjadi cedera,patah tulang,terkilir dan salah otot,semuanya dianggap wajar untuk mencapai kenyataan dalam keadaan sesungguhnya.

Kendo,seni bermain pedang,walaupun sebagai alat latihan digunakan kayu atau kumpulan belahan bambu khusus yang cukup keras,nyatanya siswa perguruan ini banyak yang mengalami babak belur karena disodok,disambit dan dipukulkan kearah tubuhnya.


Ini semua dimaksud agar ketrampilan yang diperoleh sesuai keadaan sebenarnya dan badan serta mental menjadi tabah,sakit dan penderitaan sudah dianggap suatu keharusan untuk membina ketahanan phisik yang tinggi.

Di Jepang,anak pulang dalam keadaan babak belur karena latihan di dojo,tidak menyebabkan orang tuanya marah dan melarang anaknya berlatih lagi,justru dianjurkan untuk berlatih keras agar lain kali bisa terhindar dari keadaan yang demikian,penderitaan phisik dalam latihan sering merupakan kebanggaan untuk mendorongnya lebih maju.Contoh contoh tersebut dan banyak contoh lain mengajak kita untuk lebih mendekati kenyataan,mengapa harus makin menjauhi. (*Sedangkan di Tanah Air,anak pulang dari latihan di dojo,mengeluh apalagi menangis dihadapan orang tuanya,khususnya ibu karena beratnya latihan,maka prosentasi terbanyak akan menganjurkan anaknya untuk berhenti berlatih.Untung kalau tidak sampai marah marah atau menghujat si Pembinanya !!.Perbedaan budaya yang cukup besar.Di Jepang anak diajar untuk mandiri,percaya diri,harga diri diutamakan sedangkan di Tanah Air terbanyak ialah;memanjakan,mengabaikan pembentukan mental dan karakter,apalagi kalau banyak uang….kalau dewasa….tahu sendiri akibatnya*).Juga dalam karate ``full contact``, seorang dibina dalam masa yang lama dan berat,dihadapkan pada kenyataan yang bisa timbul dalam keadaan terpaksa untuk membela diri,baik dalam menghalau,mengalahkan lawan maupun kemungkinan apa yang bisa dialami dalam menghadapi penyerangan.


Pertandingan adalah sekedar intermezzo untuk mendekatkan karate pada masyarakat penggemarnya,tapi bukan tujuan utama,yang utama adalah pembinaan mental phisiknya dan ketahanannya dalam membeladiri dengan seni beladiri karate ini.


Dari Silat Tiongkok


Sebagai induknya Karate - Judo - Aikido,khussusnya yang berkembang di Benua Asia adalah bersumber dari Silat Tiongkok beberapa abad yang lalu,pada saat itupun, latihan dilakukan dalam keadaan sungguh sungguh dan cukup berat,kontak phisik adalah hal sehari hari dalam latihan untuk mencapai hasil yang tinggi sebagai alat beladiri yang utama pada masa itu.

Dalam pertumbuhan sejarah,silat ini tersebar hampir keseluruh pelosok Asia antara aliran lemah (halus) dan kuat (keras) ,antara penguasaan tangan dan ketrampilan kaki dan mengalami asimilasi dengan seni beladiri yang ada di tempat ia datang.

Karate tumbuh di Jepang sejak tahun 1923 dimana mulai diperkenalkan oleh Master Gichin Funakoshi,disebut sebagai seni modern,karena telah mengalami revisi dibeberapa bagian dari keadaan yang murni dari seni beladiri,juga perbaikan metode dan peraturan peraturannya.


Salah satu yaitu ;dari kontak langsung yang menjadi ciri induknya menjadi non kontak dengan pengertian,karate modern sebagai olah raga yang bisa dipertandingkan.


Kalau kita teliti sedalam dalamnya,falsafah karate modern non kontak dimana pukulan- tendangan langsung menjadi salah satu larangan yang utama,baik dalam latihan maupun pertandingan,merupakan - alat manusia - yang menyebut dirinya modern,untuk menjaga SUPREMASI GURU,senior terhadap muridnya - junior.Sehingga murid bagaimanapun juga tidak bisa nyata nyata melebihi gurunya dan para seniornya,karena mereka selalu terlindung dengan ketentuan dan peraturan non kontak bahkan kalau sampai terjadi si junior menjatuhkan si senior baik dengan pukulan maupun tendangan,akan memperoleh hukuman karena dianggap melanggar jiwa karate do yang sudah mengalami revisi tadi.


Akibatnya,semacam kerajaan,pewaris kedudukan adalah secara otomatis tanpa menghiraukan kecakapan dan kemampuan,menjadi pimpinan yang berlindung dibelakang peraturan demi keselamatan yang diatas.


Perpecahan sering terjadi karena murid merasa lebih mampu dari guru karena murid tidak pernah mengalami kemampuan guru secara nyata..


Pelampiasan nafsu?


Sistim kontak langsung bukan berarti pelampiasan nafsu yang tak terkontrol,justru pada sistim ini pengekangan nafsu adalah mutlak karena adanya kesempatan full contact (baik tendangan - pukulan boleh dilemparkan semaksimal mungkin) masih diikuti larangan larangan,dimana seseorang dianjurkan bertanding keras tetapi tidak kasar (menyalahi pengertian olah raga) dan justru terbukti pada sistim Full Contact,pelanggaran fatal lebih sedikit dari Non Contact.



Kontrol emosi jangan diartikan dalam bentuk lahirnya saja,apalagi hanya dikaitkan dalam pertandingan,control seorang karateka adalah control dalam arti yang luas,control sikap,control jiwa dalam mengekang emosi yang angkara murka.

Judo,Kick Boxing dan Tinju adalah contoh pertandingan keras dan contact, apakah ini berarti semuanya itu pelampiasan nafsu dan bertujuan menyakiti lawan atau mengalahkan lawan?



Yang menciptakan jiwa karate do modern adalah manusia permulaan abad XX,tetapi bukan jiwa karate do sebagai seni beladiri asli yang lahir dari induknya yang satu tadi.



Tanggung jawab karateka full contact tidak dibawah karateka non contact dan nilai kepribadiannyapun tidak serendah yang mengatakan:``Karate full contact tidak sesuai prinsip beladiri karate``.



Alasan yang dicari cari untuk mendiskreditkan arti karate full contact sering tidak sejalan dengan logika dan kenyataan.

Mengapa karate harus lari dari kenyataan,sedangkan olah raga keras lain tetap hidup dengan baik,seperti balap mobil,terjun payung dan motocross yang tidak kalah besar bahayanya.



Pengertian bahwa karate full contact berbahaya,adalah dalih yang dilebih lebihkan,prakteknya,para karateka full contact bisa mengatasinya,karena pertama,persiapan yang lama dan matang sesuai kegunaannya,kedua,masing masing seimbang dan merupakan - moving target bagi yang lain sehingga baik pukulan - tendangan yang maksimalpun sukar untuk mengenai titik sasaran secara tepat karena pergesaran arah dan sudut,tidak seperti memukul - menendang benda mati,ketiga,karena masing masing sudah dibekali tehnik dan ketrampilan untuk menetralisir kedahsyatan serangan lawan.




Kalau sekali kali terjadi kecelakaan,cedara dan hal hal yang fatal,maka bisa dianggap sebagai risiko dalam segala gerak langkah kehidupan.,khususnya dalam satu pertandingan,dimana segi ketrampilan phisik diutamakan.



``Hidup tidak mungkin tanpa risiko tetapi risiko yang sudah diperkecil kemungkinannya``.



Memang harus diakui,sistim full contact tidak bisa digunakan untuk memasalkan karate,karena beratnya latihan dan khususnya dalam jiyu kumitenya (perkelahian bebas).



Hanya mereka yang tahan uji,tekun dan sanggup menderita demi mencapai hasil gemblengan mental phisik yang membutuhkan pengorbananlah,bisa bertahan.
Ini memang tidak banyak.